MEMBUAT ORANG DZOLIM JADI GILA/EDAN


  • Puasa sehari semalam (tidak makan tidak minum,boleh merokok)
  • Jam 12 malam sholat mayyit
  • Ba’da salam menulis RAJAH ini,lalu digulung yang kecil, pakai benang ikatkan pada sayap burung gagak/emprit. Lalu burungnya lepaskan. Maka tidak akan lama,orang yang sering mendzolimi orang lain itu akan gila/edan.
  • Ini Rajahnya :

MEMPERTAJAM MATA BATIN DENGAN MUJAHADAH


Bermujahadah,artinya berusaha keras dan bersungguh-sungguh dalam perjuangan. Meskipun seseorang telah melewati jalan taubat, tetapi jika tidak bermujahadah, maka tak mungkin mampu mempertajam mata batinnya. Maka, mujahadah merupakan syarat yang tidak boleh diabaikan.

Mujahadah sebagai amalan,baik lahir maupun batin. Tujuannya untuk mencapai karunia Allah. Karunia itu bisa berupa mahabbatullah,ilmu mukasyafah,musyahadah, dan yang terakhir dalam mencapai maqam ma’rifatullah. Jika seseorang telah mencapai maqam ini,maka daya batinnya dapat diberdayakan secara maksimal.

Kata mujahadah diambil dari ayat-ayat AL Qur’an ; “Mereka yang bersungguh-sunguh di jalan Kami, akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS. Al Ankabut 69)

Seseorang yang ingin memiliki ketajaman mata batin harus bertekad bulat untuk berjuang (berjihad) melawan hawa nafsu dan melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik.                                                  Abu Said Al Khudri berkata, Rasulullah saw pernah ditanya tentang seutama-utama jihad, Rasulullah menjawab, “Kalimat adil yang disampaikan pada penguasa dzalim.” Maka Abu Said Al Khudri meneteskan air matanya.

Hendaknya dalam setiap sikap dan perilaku haruslah benar-benar dihiasi akhlak yang mulia,menguntungkan bagi diri sendiri dan orang lain. Perlahan-lahan di dalam jiwa akan terbentuk suatu kearifan. Sehingga muncullah sinar musyahadah (penyaksian).

Ustadz Abu Ali ad-Daqaq berkata, “Barang siapa menghiasi dzahirnya dengan mujahadah, maka Allah memperbaiki mata batinnya dengan musyahadah. Ketahuilah bahwa seseorang yang dalam awal perjalanan hidupnya tidak pernah mengalami mujahadah, tentu tidak akan mendapati ‘cahaya’ penerang mata batinnya.”

Nabi Muhammad saw. mendapat wahyu dan diangkat menjadi nabi Allah tidak serta merta begitu saja. Melainkan, beliau telah melalui mujahadah  (perjuangan) berupaya secara terus menerus menjaga diri dari perbuatan buruk, terus menerus pula berusaha menghiasi akhlaknya dengan kebaikan. Kearifan dan kecerdasannya dalam bertindak maupun berpikir secara benar,menghantarkannya pada maqam tertinggi diantara para manusia.

Maka jangan dikira bahwa MUJAHADAH itu datang dengan begitu saja. Jangan dikira ketajaman mata batin itu dapat diraih seseorang dengan serta merta. Mustahil seseorang bisa memiliki ketajaman mata batin dan indra keenam jika ia tidak bersungguh-sungguh dalam menempuh latihan-latihan.

Barangsiapa pada awalnya tidak pernah berdiri,maka pada akhirnya dia tidak akan bisa duduk. Demikian kata Abu Ali ad-Daqaq. Katanya lagi, “Gerak dhahir menyebabkan berkah rahasia.” Artinya, jika akhlak senantiasa baik dan perbuatan selalu jauh dari maksiat, maka seseorang akan mendapatkan berkah yang bersifat rahasia. Berkah rahasia adalah kemurahan Allah berupa apa saja,yang membuat seseorang menjadi takjub.

Mujahadah dibangun diatas 3 hal, bersungguh-sungguh menahan lapar, bersungguh-sungguh menjaga tidur, dan bersungguh-sungguh menjaga lisan.

Bersungguh-sungguh menahan lapar dimaksudkan agar tidak terlalu memanjakan perut.agar tidak tertutup hatinya dari jalan kebenaran,mejadi tumpul mata batinnya dan pikiranya menjadi tidak cemerlang. Begitu pula menahan tidur, dimaksudkan agar seseorang dapat memaksimalkan umurnya untuk kegiatan-kegiatan positif yang menguntungkan bagi dirinya,di siang hari tekun bermuamalah dan menjadi rejeki,jika malam hari rajin mengerjakan ibadah. Juga yang dimaksudkan seseorang hendaknya menjaga lisan. Janganlah mengumbar kata-kata,karena lidah itu paling mudah berbuat dosa. Dari lidah,seseorang dapat mudah terpeleset,misalnya menghasut,memarahi,mentertawakan orang lain. Dan akan membuat orang lain sakit hati.

Seseorang yang ingin mempertajam mata batinnya, janganlah memburu kesenangan duniawi belaka. Jangan pula memanjakan diri dengan kenikmatan-kenikmatan.karena kenikmatan itu menumpulkan akal dan pikiran. Justru dengan adanya kesulitan, akal dan pikiran menjadi terpacu. Seseorang akan menjadi cerdas dalam berpikir. Didalam kesulitan,seseorang dapat berma’rifat (arif) dalam menemukan takdir dan kekuasaan Allah terhadap nasibnya.

Seseorang yang ingin mendapatkan ketajaman mata hati,harus pula mengesampingkan kemuliaan dan membuka kehinaan. Menurut pandangan kaum Sufi, kemuliaan -kedudukan di strata sosial- cenderung membuat seseorang menjadi arogan.karena merasa memiliki jabatan lebih tinggi,maka hawa nafsu ingin mendapat pujian dan sanjungan, Padahal keinginan yang demikian itu membutakan mata hati kita dan merupakan penyakit jiwa.

Mengoreksi diri sangat perlu. Seseorang tidak akan pernah menyadari kejahatannya jika ia selalu menganggap dirinya baik. Seseorang terus menerus merasa sempurna dari keburukan manakala ia tidak pernah melihat ‘rahasia’ (aib) sendiri. Jika orang semacam ini tahu tentang aibnya,pasti ia akan kebingungan. Seseorang yang tidak tahu terhadap rahasianya, ia cenderung tidak suka menerima kebenaran. Ia enggan dikritik dan diperingatkan. Karena menganggap dirinya selalu baik dan benar,maka kebenaran yang datang dari orang lain dianggap tidak berguna baginya. Padahal belum tentu dirinya itu benar seratus persen. Oleh karena itu,kita harus menerima segala usulan dan kritik orang lain,apalagi usulan tersebut baik dan benar untuk diri kita.

Salam Damai…

@bibirmerah2017

KARMA DAN SAMSARA


Jika mendengar kata “Karma”, pada umumnya yang ada di bayangan kita pasti suatu kejadian yang menakutkan sebagai akibat dari perbuatan buruk yang kita lakukan, apalagi jika ditambah kata “Hukum” di depannya. Nah, bagaimana jika persepsinya dibalik? “Karma” adalah suatu kejadian baik sebagai akibat dari perbuatan baik yang kita lakukan.  Dan salah satu perbuatan baik yang mudah kita lakukan adalah sedekah. Sedekah?

Jika mendengar kata “Sedekah”, apa yang ada di bayangan kita? Hampir pasti jawaban sederhananya adalah “memberikan sebagian harta (uang) kita kepada mereka yang membutuhkan alias kaum miskin”. Jawaban tersebut memang benar, tapi saya sendiri memperluasnya menjadi “sedekah senyum, sedekah tenaga, dan sedekah harta”. Dan karmanya, kita akan menerima kembali apa yang sudah kita sedekahkan. Tidak percaya? Semoga tulisan saya kali cukup bisa menjelaskan hal yang merupakan satu dari beberapa prinsip hidup saya.

Istilah karma kadang dibuat ribet sehingga memahami karma seperti memahami sesuatu yang sangat asing. Sederhananya, karma adalah tindakan. Setiap tindakan atau perbuatan kita ini adalah karma yang kita buat. Ada tindakan yang dikatagorikan baik dan ada tindakan yang dikatagorikan buruk. Itulah yang dimaksud dengan karma baik atau karma buruk.

Istilah ‘kita sedang menerima karma’ sebenarnya kurang tepat, karena yang kita terima saat ini adalah hasil dari tindakan masa lalu, hasil dari karma masa lalu. Saat ini kita tidak sedang menerima karma, melainkan menerima hasil dari karma masa lalu (menerima hasil dari tindakan masa lalu). Pada saat kita menerima hasil dari karma (tindakan) masa lalu, kita otomatis membuat karma (tindakan) baru dalam merespon karma masa lalu tersebut.

Tindakan yang dibalas dengan tindakan akan menyebabkan roda yang berputar tak putus-putus. Roda dari rangkaian karma inilah yang dinamakan Samsara. Jadi Samsara adalah serangkaian karma yang tidak putus dalam kehidupan.

Seseorang yang dalam tindakan (karma) masa lalunya adalah pemalas, otomatis akan menerima hasil dari karma tersebut berupa kegagalan dan kemiskinan. Bila ia tidak menyadari bahwa ini adalah hasil dari tindakan masa lalu, maka saat itu ia berusaha melakukan respon yaitu melakukan karma baru dengan giat melakukan tindakan agar menjadi kaya. Tindakan inilah yang menghasilkan karma baru sehingga tercipta rangkaian karma yang berupa roda samsara.

Roda samsara inilah yang menyebabkan manusia ada dibumi. Ia terjerat dengan rangkaian balas membalas dari tindakan yang diterimanya sehingga ia bertahan ada dibumi.

Kita memang mempunyai kehendak bebas untuk berkehendak melakukan karma baru atau memutus rantai karma yang kita terima. Seseorang yang memutuskan untuk memutus rantai karma, ia akan menerima semua karma, menjalaninya dan tidak membuat karma (tindakan) baru atasnya, sehingga hasil dari karma masa lalu akan habis pada masa kini dan ia bebas dari jerat roda samsara. Apabila ia bebas dari karma masa lalu maka ia tidak akan mati dan abadi. Artinya setelah kematian raganya ia tidak akan lahir kembali menggunakan raga dibumi sehingga dikatakan bebas dari kematian.

Menyadari bahwa semua yang kita terima saat ini adalah hasil dari tindakan masa lalu (karma), kemudian dengan tenang melihat pesan didalamnya, mengambil hikmahnya dan belajar dari karma masa lalu tersebut sehingga kita menghabiskannya saat itu juga.

Ini akan menjadi hukum terbalik dengan pemberdayaan diri dan motivasi. Dimana dalam hukum pemberdayaan diri dan motivasi ketika seseorang terpuruk ia harus cepat-cepat bangkit, optimis dan melakukan tindakan tanpa putus asa untuk mencapai sukses. Namun dalam hal ini, respon cepat untuk bangkit tersebut dapat merupakan karma baru karena ia belum menghabiskan karma-nya.

Dimata para motivator misalnya, para ‘pemutus karma’ akan terlihat lamban bergerak dan lamban dalam kemajuan kehidupan materi, karena ia sedang menyadari untuk menghabiskan karmanya dan seminim mungkin melakukan karma baru yang akan menyebabkan ia berputar dalam roda samsara. Bila saat ini kita memahami hukum karma dan perputaran roda samsara, maka kita punya pilihan yang sepenuhnya tanggung jawab kita.


Kita bisa saja membuat karma baru yang hasilnya akan kita nikmati di kemudian hari sebagai akibat dari hasil karma kita saat ini atau Kita bisa juga memutus karma dengan menjalaninya tanpa respon sampai habis. Yang jelas, saat ini kita memahami bahwa karma adalah tindakan. Hasil yang kita terima saat ini adalah karena tindakan (karma) masa lalu. Tindakan (karma) kita saat ini akan menghasilkan hasil karma di masa depan. Perputaran balas membalas tindakan (karma) tersebut disebut sebagai roda samsara yang menyebabkan kita masih berada di bumi ini. 

@bibirmerah

RAHASIA TENTANG ILMU NAFAS


Adapun Nafas yang keluar dan masuk itu dinamakan Muhammad.

Maka Nafas itu dinamakan Nabi kepada kita.(…tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan dengan Nafas..

Maka Nafas itu dinamakan… :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah Muhammad.
Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,

Maka ibadah Muhammad itu :
Sholatul Da’im = Sholat terus-menerus.
“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah satu kepada yang banyak”

Yang dinamakan Nafas itu = yang keluar masuk dari mulut.
Yang dinamakan Nufus itu = yang keluar masuk dari hidung
Yang dinamakan Tanapas itu = yang keluar masuk dari telinga.
Yang dinamakan Ampas itu = yang keluar masuk dari mata.

Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID”
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadah Muhammad.

Ingat..!!
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya saja…

Kita lanjutkan…

Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibril, ucapannya “ALLAH”.
Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, ucapannya “HU”.

Maka Zikirullah yang dua itu dinamakan NUR.

Maka jadilah dua Nur, yaitu kalimah “ALLAH” satu Nur dan kalimah “HU” satu Nur.
Dua Nur ini bertemu di atas bibir dan tidak masuk ke dalam tubuh.

Amalan ini harus sampai ke derajatnya yang dinamakan Nurul Hadi.
ke arah itulah yang harus dicapai.

Nafas yang naik di dalam tubuh ke ubun-ubun dinamakan AHMAD, lalu.. turun dari ubun-ubun sampai-lah ke Jantung Nurani dinamakan Izraill, ucapanya “ALLAH”.
Kemudian Nafas yang dari jantung naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan Jibrill, ucapannya ialah “HU”.
Amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”

Inilah Pintu Makrifat…,

NAFAS II

Yang dinamakan HATI NURANI (qalbu) itu adalah NUR yang dipancarkan dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad) ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).

Adapun zikir NAFAS ketika keluar = ALLAH- dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.

Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika keluar adalah = ALLAH- dan ketika masuk adalah HU,letaknya AN

FAS pada hidung, dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.

Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap diam dengan “ALLAH HU” letaknya di tengah-tengah antara dua telinga, dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.

Adapun zikir NUFUS adalah ketika naik HU dan ketika turun adalah “ALLAH” letaknya di dalam jantung,diri nufus ini dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI…

Sabda Nabi S.A.W :
“Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.

Ber-awal Nafas itu atas dua langkah yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.

Maka takkala naiknya itu sampai ke langit tingkat 7
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.

Dan takkala turun hingga 7 lapis bumi
Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanafas, pujinya AH.. AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Da’im.

Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini, dengan menghadirkan makna ini senantiasa, di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktifitas yang diperbuat.. hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. segala cahaya Nurul ‘Alam itu atas seluruh anggota tubuh.

Maka tetaplah me-nilik kedalam hatimu, jadikanlah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dn Akhirat dan semoga di-buka-kan Allah baginya pintu selamat.. sejahteralah di dalam Dunia dan Akhirat… Semoga dianugerahi Allah Ta’ala sampai kepada martabat segala Nabi dan segala Muslimin.. dan di-haramkan Allah Ta’ala tubuhnya dimakan api neraka dan badanya pun tiada dimakan tanah di dalam kubur.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan” slalu… hingga sampai akhir ajalmu.

NAFAS III

Normalnya nafas kita keluar masuk sehari semalam 24 000 kali
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,

Demikian hal-nya seperti huruf “Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”,

masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya.
Barang siapa “mengucap” dengan sempurna yang 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7. Juga barang siapa “mengucap” yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti yang dinamakan Sholatul Da’im (sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).

Sabda Nabi S.A.W :
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku”

Sebab itulah dikatakan “Ahmadun Nuurul Arwah”
artinya “Muhammad itu bapak dari sekalian nyawa”

dan dikatakan “Adam Abu Basyar”
artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.

Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.

Adapun Awal Muhammad Nyawa kita
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata-kata adanya.

Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas ,maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat sholat da’im…

Dalam blog yang terdahulu.. telah diterangkan dengan jelas tentang sholat,
dimana pengertian sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri zahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.

 NAFAS IV

Mari kita bicarakan takrif dan cara-cara untuk mencapai martabat atau maqam sholat da’im..
.
Sholat Da’im boleh ditakrifkan sebagai sholat yang terus-menerus tanpa putus walaupun sesaat dalam masa hidupnya yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir) pada setiap saat seperti firman Allah yg artinya :
” YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SHOLAT” ( Al-Makrij-23).

Di dalam sholat tugas kita adalah menumpuhkan sepenuh perhatian dengan mata batin kita menilik diri batin kita dan telinga batin menumpuhkan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan oleh angota zahir dan batin kita disepanjang mengerjakan sholat tanpa menolehkan perhatian kearah lain.(titik)

Sholat adalah merupakan latihan diperingkat awal untuk kita melatih diri kita supaya dapat menyaksikan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala… setelah sanggup membuat penyaksian diri diwaktu kita menunaikan sholat,maka hendaknya kita melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri batin kita pada setiap saat didalam masa hidup kita dalam waktu dua puluh empat jam disepanjang hayat kita,

Sebab itulah kita mengucapkan Syahadah:
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam waktu 24 jam sehari semalam.

Oleh karena itu untuk mempraktekkan penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengamalkan sholat da’im dalam hidup kita seharian seperti yang pernah dibuat dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w, nabi-nabi dan wali wali yang agung.

Diantaranya syarat syarat untuk mendapatkan maqam sholat da’im adalah sebagai berikut :

1- Hendaklah memahami dan berpegang teguh dengan hakekat melakukan zikir nafas,

2- haruslah terlebih dahulu berhasil mendapat NUR QALBU yaitu hati nurani.

3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS,

4- Juga memahami dan dapat berpegang dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD AL-HAQ,

Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam sholat da’im maka seseorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat melakukan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya : zikirnya.. lafaz zikirnya… letaknya.. dan sebagainya,

Oleh karena itu amalkanlah zikir nafas itu dengan sungguh sungguh supaya kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk me-makrifat-kan diri kita dengan Allah Taala.

Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam jantung kita akan hancur setelah itu baru terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian terpancarlah pula makrifah hingga sesorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Taala dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri batin kita membuat hubungan dengan diri ZATUL HAQ Tuhan Semesta Alam.

Dalam masa proses penyaksian diri seseorang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin (KHAWAS FI KHAWAS) dari jasad dan dengan itu maka sesorang itu akan dapat melihat wajah kesatu sampai dengan wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi… dengan mendapat pemecahan wajah ini maka akan dapatlah kita membuat suatu penyaksian yang sebenarnya pada setiap saat dimasa hidupnya… pada masa beribadah (acara sholat), ataupun keadaan biasa.

Pada peringkat ini dinamakan juga peringkat martabat BAQA BILLAH yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran.., penglihatan.., perasaan… dan sebagainya,dan pada tahapan ini mereka adalah seperti orang awam dan sulit untuk kita mengetahui derajat dirinya dengan Allah Taala..

Umumnya mereka yang mencapai maqam sholat da’im dapatlah kembali kehadrat Allah Taala dengan diri batin dan diri zahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, mereka dapat memilih apakah hendak mati (meninggal) atau hendak ghaib….

NAFAS V

” Alhamdulillahirabbilalamin…. “

“Matikan dirimu sebelum engkau mati”

“MATI YANG PERTAMA” = seolah-olah bercerai Roh dari Jasad..,
tiada daya upaya walau sedikitpun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian.. dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.
Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan sega

la amanah Allah yaitu Tubuh Jasad ini kepada yang menanggung amanah yaitu Rohaniah jua.
Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Roh). Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.

Maka..
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama” 

“MATI YANG KEDUA” = melakukan “Mi’raj” yang dinamakan mati maknawi, yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua.
Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.

“MATI PADA PERINGKAT KETIGA” = adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya upaya diri karena diri kita ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri. sebab manusia itu sebenarnya memiliki sifat ‘Fakir, dan Dhaif (lemah) ’.
Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.

Dari Allah mengerakkan Rohaniah,
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad
dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.

firmanNya ,

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontar “

NAFAS VI

Umumnya orang tua kita dahulu banyak memiliki ilmu yang tersembunyi.
Di antaranya adalah Ilmu Nafas.

Dengan cara memperhatikan pergerakan keluar masuk nafas melalui hidung kemudian digabungkan dengan ilmu pengetahuan yang pernah dialami (amalan), sebagian orang tua kita mampu mengetahui apa yang akan terjadi.

Di depan pintu sebelum hendak keluar meninggalkan rumah untuk berkerja atau merantau.., petuah dalam ilmu nafas selalu digunakan oleh orang-orang tua kita.
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…

Di atas tempat tidur sebelum hendak berangkat tidur ilmu nafas selalu mereka gunakan…
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…

Ada juga orang-orang tua kita yang melakukan zikir-zikir tertentu ketika masuk atau keluarnya nafas mereka.

Tapi sayang….
Ilmu ini semakin hilang…
Dulu waktu mereka ada jarang di-turun-kan..

Kini…
Ilmu ini menjadi sangat rahasia..
Jika kita hendak mempelajarinya..,
Carilah guru yang benar-benar tahu tentang ilmu ini…
Ilmu ini sangat dalam sekali… butuh ketekunan, kesabaran..
Bagaimana kaitannya mulai dari Nafas ke Amfas sehinggaTanafas dan menjadi Nufus?

Bahkan dengan ilmu ini, si pengamalnya akan dapat mengetahui kapan saat saat kematiannya!

@bibirmerah

ILMU RAJAH


Di dalam dunia ilmu hikmah atau ilmu kebatinan banyak sekali macam keilmuan,salah satunya adalah ilmu RAJAH. Dan ilmu ini sudah ada sejak zaman para Nabi hingga sampai sekarang. Dan tulisan tangan itu disebut Rajah atau Wifiq. 

Rajah (Wifiq) adalah benda mati yang dibuat seseorang yang memiliki ilmu hikmah tingkat tinggi,agar didalam Rajah itu mempunyai kekuatan gaib. Rajah ditulis oleh ahli ilmu hikmah biasanya berupa tulisan Arab,angka-angka,gambar,huruf-huruf tertentu atau simbol-simbol yang diketahui hanya oleh yang membuatnya. Didalam Rajah terdapat kode Sandi yang sangat banyak sekali kurang lebih sekitar 10.333 kode Sandi. Didalam Rajah yang dibuat itu,sudah mengandung kekuatan gaib dan sudah berkhodam. 

Didalam menulis Rajah ada aturan,tata cara,waktu dan sarana yang harus ditaati. Apabila ada salah satu tata cara menulis Rajah tidak ditaati maka fungsi Rajah tidak sempurna dan reaksinya pun akan sangat lama sekali,walaupun masih bisa digunakan ala kadarnya saja. Didalam menulis Rajah  harus suci terlebih dahulu bagi yang muslim,bagi non muslim cukup wudhu sebisanya. 

Agar Rajah berfungsi dengan baik,maka harus diuji terlebih dahulu. Orang yang sudah pernah belajar ILMU RAJAH,bisa menguji Rajah yang telah dibuatnya sendiri. Rajah harus ditulis dengan tangan,jika menggunakan sablon atau cetakan lainnya atau foto kopian,maka tidak ada manfaatnya kecuali jika diritualkan dahulu agar kekuatan Rajah yang di sablon sama dengan kekuatan tulisan tangan.

Rajah yang dibuat menggunakan ILMU RAJAH,bisa di test menggunakan beberapa cara,dengan terawangan,getaran,dialog dengan khodam atau melihat cahaya didalam tulisan dan lain lain. Didalam Rajah yang dibuat dengan tata cara yang benar,biasanya sudah mengandung kekuatan gaib dan berkhodam,tinggal pakai saja sesuai fungsinya. Rajah-rajah yang bisa dibuat misalnya untuk pengasihan,kekebalan,pengobatan,pembakar jin,pelindung diri,dan masih banyak lagi.

Ilmu Rajah ini Multi-fungsi guna membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Sering saya jumpai Rajahan dengan menggunakan sablon atau copy an,sebenarnya tetap berfungsi hanya perbedaannya yaitu kecepatan dan keampuhannya. Banyak sekali orang yang yang diberi Rajah(Wifiq,sabuk,dll) agar berfungsi seperti apa yang diinginkan,tapi fungsinya tidak ada, karena tidak ada kekuatan atau khodam nya, tata caranya tidak benar,sarana nya kurang dll meskipun sudah ditulis tangan sekalipun. 
Semoga bermanfaat.

CARA MENYEMBUHKAN PENYAKIT AKIBAT GANGGUAN JIN/SYETAN


Penyakit ini bisa juga disebut Penyakit Serobat,karena pada waktu itu pernah terjadi pada Putra Nabi Sulaiman a.s,yang mana penyakitnya bisa berubah bermacam-macam. Jika berada pada mata,maka tidak bisa melihat. Jika berada pada telinga maka tidak bisa mendengar. Jika pada otak maka seperti orang gila. Semacam itulah penyakit yang pernah dialami oleh Putra Nabi Sulaiman a.s. Oleh karena itu Nabi Sulaiman kemudian memanggil atau mengumpulkan semua dokter,dukun, namun semuanya itu adalah sia-sia belaka. Jadi sebagai sebab sembuhnya putra Nabi Sulaiman adalah kedatangan Malaikat Jibril a.s,yang memerintahkan agar memanggil Ratunya SYETAN yang bernama ” Serobat”. Maka datanglah serobat kepada Nabi Sulaiman a.s, dengan badan yang gemetar karena ketakutan seraya berkata : ” Wahai Nabi Sulaiman! Sebenarnya yang mengganggu putra-putri adalah anak cucu saya, karena sudah diizinkan oleh TUHAN”.  

SYETAN itu memiliki nama sendiri-sendiri dan kelemahannya berbeda, maka obatnya pun berbeda juga. Inilah sebagai penjelasan siapa nama-nama SYETAN yang mengganggu dan obat penyembuhannya.

Jika penyakit itu berada di:

1. OTAK, maka nama syetan yang mengganggu adalah Mina.  Obatnya adalah:Lempuyang,dentingan,bawang daun,kulit jeruk,jambe,Gambir dan garam. Kemudian ditumbuk sampai halus lalu dikukus sampai panas,lalu diusapkan pada kepala berulang-ulang,dengan izin Allah akan segera sembuh.

2. BADAN, maka nama syetan yang mengganggu adalah Ro’in. Obatnya adalah: daun sirih yang bertemu ruas ya,diringkus,bawang daun,kunyit,asam masak,garam Mesolitikum dan Gambir. Semua bahan itu ditumbuk sampai halus dan ditambah sedikit air,lalu dibalur kian pada seluruh badan,insyaaAllah akan cepat sembuh.

3. TELINGA, maka nama syetan yang mengganggu adalah Hubbi. Obatnya adalah: jahe manis,daun timahan,semut hitam,garam,semua bahan dimasukkan kedalam gelas lalu dituangkan air panas,lalu air tersebut diusapkan pada sekeliling telinga yang sakit,insya Allah akan segera sembuh.

4. MULUT, nama syetan yang mengganggu adalah Marani. Obatnya adalah: minyak kantung diusapkan berulang kali,insyaaAllah cepat sembuh.

5. MATA, nama syetan yang mengganggu adalah Duhri. Obatnya adalah: daun Anton-Anton ditumbuk sampai halus lalu diperas dan airnya dipikirkan pada sekeliling mata yang sakit,insyaaAllah akan segera sembuh.

6. LENGAN, nama syetan yang mengganggu adalah wahitu.  Obatnya adalah bawang putih,kulit telur,asam kawak dan garam. Bahan tersebut ditumbuk sampai halus untuk dibuat parem,lalu dibalurkan pada lengan yang sakit. Dengan izin Allah akan cepat sembuh.

7. SUMSUM, nama syetan yang mengganggu adalah Bayuh. Obatnya adalah merica,cabe,daun Meniran,deringu,bawang,gadung,jambe,cuka dan garam. Semua bahan ditumbuk jadi satu sampai halus untuk dibuat param lalu dibalurkan pada sekujur tubuh badan yang terasa sakit sungsumnya,insyaaAllah akan segera sembuh.

8. HATI/Fikiran, nama syetan yang mengganggu adalah Baliyun.  Obatnya adalah lengkuas tiga iris,jeruk purut,cuka dan garam. Bahan ditumbuk sampai halus lalu diperas dan airnya diminumkan pada yang sakit,insyaallah sembuh.

9. PUNGGUNG/LAMBUNG, nama syetan yang mengganggu adalah Maliyun. Obatnya adalah merica,kemulusan,temulawak,kunyit,jeruk purut,ditambah daun daunan dan garam.semua bahan ditumbuk jadi satu sampai halus untuk dibuat param lalu dibalurkan pada punggung( lambung) berulang kali insyaallah segera sembuh.

10. PINGGUL/PANTAT, nama syetan yang mengganggu adalah Malitung. Obatnya adalah jambe,jeruk,jahe manis dan garam. Semua bahan ditumbuk jadi satu sampai halus lalu dibalurkan pada pinggul yang sakit.insyaallah cepat sehat.

11. PAHA, nama syetan yang mengganggu adalah Hamun. Obatnya adalah daun sirih yang bertemu ruasnya yang kering,deringu,bawang daun,merica 50 biji,bawang 25 siung dan garam. Semua bahan ditumbuk sampai halus dan dibalurkan pada paha yang sakit,insyaallah akan segera sembuh.

12. DAGU, nama syetan yang mengganggu adalah Kadung. Obatnya adalah kunci,cabe,kemulusan,kulit jeruk dan garam. Semua bahan ditumbuk sampai halus lalu dibalurkan pada dagu yang sakit.insyaaallah segera sembuh.

13.TUBUH BAGIAN DEPAN, nama syetan yang mengganggu adalah Fatikun. Obatnya adalah deringu,bawang daun,daun sirih yang bertemu ruasnya dan garam. Semua bahan ditumbuk sampai halus untuk dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.dengan izin Allah akan cepat sembuh.

14. NAFSU, nama syetan yang mengganggu adalah Dalungah. Obatnya adalah Sunting kering,cabe,dan daun Mayer.kalau tidak ada,bisa daun apa saja.semuanya dimasukkan kedalam gelas dan tuangkan air panas,setelah dingin supaya diminumkan pada orang yang sakit atau terganggu nafsunya,insyaallah akan segera sembuh.

15.DUBUR, nama syetan yang mengganggu adalah Kaliku. Obatnya adalah digosok dengan daun cabe yang dilumatkan dengan minyak kelapa.insyaallah lekas sembuh.

16. USUS, nama syetan yang mengganggu adalah Kilikit. Obatnya adalah daun la tengah atau daun si bukan,daun sirih yang bertemu ruasnya,deringu,bawang daun dan garam. Semuanya dimasukkan kedalam gelas dan tuangkan air mendidih supaya diminum sampai habis dan ulangi penunaian air sampai 3 kali,insya Allah segera sembuh.

17. USUS lainnya, nama syetan yang mengganggu adalah Wunus. Obatnya adalah deringu,bawang daun,kopi bubuk dan garam.semua bahan dimasukkan kedalam gelas dan tuangkan air mendidih dan aduk sampai kopi bubuk ya bercampur dengan air,setelah dingin diminumkan pada orang yang sakit,insyaallah akan segera sembuh.

18. SUMSUM lainnya, nama syetan yang mengganggu adalah Talupu. Obatnya adalah deringu,bawang,daun aton-aton dan garam.semuanya ditumbuk sampai halus untuk dibuat para dan dibalurkan pada arah sumsum yang sakit,insyaallah segera sembuh.

19. DAGING, nama syetan yang mengganggu adalah Kanif. Obatnya adalah Mesolitikum,temulawak,kunyit,kencur,daun bengkok dan garam.semuanya ditumbuk sampai halus untuk dibuat param dan dibalurkan pada bagian tubuh yang terasa sakit,insyaallah akan segera sembuh.

20. BETIS, nama syetan yang mengganggu adalah Mananggulangi. Obatnya adalah diurut dengan gajih ayam putih,insyaallah akan segera sembuh.

Sesudah syetan yang namanya SEROBAT menerangkan pada Nabi Sulaiman,selanjutnya berkata lagi pada Nabi Sulaiman a.s : semu param atau bobok tersebut harus dibacakan Doa Serobat,insyaallah akan cepat sembuh.

   Inilah Do’a Serobat: Bismillahir rohmanirrohim.allohuma ini a’udzubika wa bikalimaatikat tammati kullihaa minar riihil Ahmari wa minad daa’il Akbari fiin nafsi wad dami Wal lahmi Wal ‘Adhmi Wal juluudi Wal ‘uruuqi subhanaaka idzaa qodloita amron an yaquula lahu kun fa yakuun. Allahu akbar allahu akbar allahu akbar birohmatika  ya arhamar rohimiin.
Salam Bahagia…

SYAHRU ROMADHON  


Bulan Ramadhani merupakan bulan dimana  kitab suci umat Islam (AL-Qu’an) pertama kali diturunkan. Sesuai dengan QS Al-Baqarah 185 yang artinya: 

“Bulan Ramadhan,bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) AL-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).  karena itu,barang siapa di antara kamu hadir  ( di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan ( lalu ia berbuka),maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu,dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,supaya kamu bersyukur” (QS.Al Baqarah:185)

PUASA ROMADHON

Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi Wassalam dan para sahabatnya telah berhijrah ke Madinah dan telah menjadi negeri Islam, maka mulailah wahyu yang berkaitan dengan syariat ( yang berupa hukum-hukum ibadah amali) turun,pada ayat-ayat sebelumnya pada surat AL Baqarah ini dijelaskan tentang hukum qishash,Washiat dan pengawasan Allah akan hal itu.maka pada ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan satu ibadah yang menjadikan seorang hamba tumbuh ketakwaan dan keimanannya yaitu dengan menjalankan shaum selama beberapa waktu ( yaitu hanya bulan lamanya)…pada bulan Ramadhani). Yang perintah ini turun pada tahun kedua dari hijrahnya Nabi shallallahu’alaihi Wassalam,Allah Ta’ala berfirman: QS.Al Baqarah 183 dan QS.Al Baqrqh 184

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas Iran-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu,Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan ( Lau ia berbuka), maka (wajiblah ia berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika ia tidak berpuasa) membayar fidyah,(yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (AL Baqarah 183-184)

Allah berfirman yang ditujukan kepada orang-orang yang beriman dari umat ini.seraya menyuruh mereka agar berpuasa. Yaitu menahan dari makan,minum dan bersenggama dengan niat ikhlas kepada Allah Ta’ala. Karena di dalamnya terdapat penyucian dan pembersihan jiwa. Juga menjernihkan ya dari pikiran-pikiran yang buruk dan akhlak yang rendah.

Allah menyebutkan,di samping mewajibkan atas umat ini,hal yang sama juga telah diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum mereka. Dari sanalah mereka mendapat teladan. Maka hendaknya mereka berusaha menjalankan kewajiban ini secara lebih sempurna dibanding dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Lalu Dia memberikan alasan diwajibkannya puasa tersebut dengan menjelaskan manfaatnya yang besar dan hikmahnya yang tinggi. Yaitu agar orang yang berpuasa mempersiapkan diri untuk bertakwa kepada Allah,yakni dengan meninggalkan nafsu dan kesenangan yang dibolehkan. Semata-mata untuk menta’ati perintah Allah dan mengharapkan pahala di sisi Nya. Agar orang beriman termasuk mereka yang bertakwa kepada Allah, ta’at  kepada semua perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan dan segala yang diharamkan-Nya.

Ketika Allah menyebutkan bahwa Dia mewajibkan puasa atas mereka,maka Dia memberitahukan bahwa puasa tersebut pada hari-hari tertentu atau dalam jumlah yang relatif sedikit dan mudah. Di antara kemudahannya yaitu puasa tersebut pada bulan tertentu. Dimana seluruh umat Islam melakukannya. Lalu Allah memberi kemudahan lain.

HIKMAH PUASA RAMADHAN

Pada dasarnya,puasa adalah suatu bentuk amalan batin yang berupa kesabaran dan bukan amalan yang semata-mata agar dilihat oleh banyak orang.dimana kesempurnaan seseorang hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri dan Allah SWT. Dengan menjalankan ibadah puasa,merupakan suatu jalan untuk mengekang diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkannya. Dengan kata lain,puasa dapat melatih kesabaran dalam diri seseorang atau sebagai latihan untuk meningkatkan ketabahan dalam diri seseorang,khususnya dalam menahan dorongan hawa nafsu untuk melakukan hal-hal yang terlarang.

Dengan menjalankan puasa Ramadhan,seorang insan akan terdidik untuk selalu berbuat hal-hal yang baik dan mulia.karena selama berpuasa ia terbiasa menghindari kemaksiatan dan sifat kemungkinan yang bisa membatalkan puasanya. Dengan begitu setiap insan akan dapat mengubah serta melengkapi akhlak dalam kehidupannya kepada tingkat yang lebih baik lagi.

Berpuasa akan dapat meningkatkan rasa syukur kita pada Allah SWT  atas segala nikmat yang telah ia berikan selama ini kepada kita.dan dengan melakukan puasa,setiap insan akan dilatih untuk dapat merasakan penderitaan orang lain. Misalnya saja belum tentu orang lain bisa menikmati  makanan dan minuman yang dapat kita nikmati saat perut kita terasa lapar.kita masih bisa berobat ke dokter pada saat kita sedang sakit,sementara orang lain belum tentu bisa melakukannya,dan lain sebagainya.

Semoga amal ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT,amin…

MENGENAL SEDULUR PAPAT KALIMA PANCER


Ketika seorang ibu melahirkan,yang pertama kali keluar adalah ketuban,karenanya disebut saudara tua.Dia berfungsi sebagai penjaga badan sang bayi di dalam rahim. Saudara kandung yang lebih muda adalah Ari-Ari atau plasenta. Darah adalah saudara dari sang janin. Tanpa adanya darah,janin bukan saja tidak tumbuh tapi juga akan mengalami keguguran.

Saudara yang keempat adalah pusar. Umumnya orang menganggap bahwa ketuban,Ari-Ari,darah, dan tali pusar itu hanya alat yang diperlukan untuk pertumbuhan jabang bayi di dalam perut. Begitu bayi dilahirkan,maka semuanya itu tidak berfungsi lagi. Tidak ada lagi sangkut pautnya dengan kehidupan. Itu pandangan serba duniawi.

Lain halnya dengan pandangan Jawa. Pandangan yang diterima oleh orang Jawa. Maksudnya,Orang Jawa yang mengerti pandangan Jawa hehe…Bahwa dalam hidup di dunia ini,saudara empat itu tetap menjaga.baik masih di kandungan maupun di alam nyata. Yang kembali ke anasir- anasir bumi,air,udara dan api hanyalah keempat jasadnya.

Setelah bayi lahir,jasad keempat itu kembali ke asalnya. Air ketuban dan darah dibersihkan,Ari- Ari dan potongan tali pusar dipendam. Jasad yang terlahir hidup adalah bayinya. Sedangkan secara metafisik saudaraempat kita itu tetap menjaga kita hingga kita mati.

Pandangan Jawa/kejawen itu ada di dalam AL-Qur’an,alias ada di dalam Islam. Terkadang masih banyak dari kita yang beragama Islam kurang memperhatikan ayat-ayat yang bernuansa metafisik. Kita lebih sering memperhatikan ayat- ayat yang bersifat lahiriah saja.

” Sesungguhnya setiap orang ada penjaganya” ( QS.At-Thariqatnya (86);4) ).

” Dan Tuhan itu mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-hamba-Nya. Dan dikirim-Nya malaikat penjaga untukmu. Sehingga apabila sampai batas usia kematian kepada salah seorang di antaramu diwafatkanlah dia oleh malaikat-malaikat kami,sedang mereka tidak pernah melalaikan kewajibannya” (QS.Al-An’aam (6):61 ).

Dari kedua ayat tersebut,ternyata kehidupan di alam ini,Tuhan memberikan penjaga-penjaga kepada setiap diri manusia. Dan para penjaga ini tidak terlihat oleh mata jasmani,karena mereka berupa roh. Menurut konsep Jawa,para penjaga itu ya saudara gaib kita sendiri,bukan orang lain. Tapi bagi konsep budaya Timur Tengah,penjaga itu adalah malaikat. Dari sudut pandang hakikat, penjaga itu disebut saudara gaib kita sendiri atau malaikat sama saja. Yang membedakan hanya istilah, hanya kata. Tetapi implikasinya yang berbeda. Akibatnya pengaruhnya kepada kejiwaan yang berbeda.

Sistem keyakinan adanya saudara empat yang memberikan perlindungan dalam hidup ini,membuat setiap orang merasa aman hidupnya. Menciptakan perasaan tenteram. Perbuatan baik ,lahir sebagai harmonisasi dengan para saudaranya,baik yang nyata maupun yang gaib.

Di Jawa yang termasuk dalam yang gaib itu ya saudara empat kita di alam nyata ini. Sejak awal orang jawa telah dididik untuk dalam hal mempercayai adanya empat saudara gaib yang senantiasa menjaga dirinya, tentu saja bila orangnya baik!!…

KERAMATNYA SAYID ABDUL QADIR AL JAILANI


KERAMAT adalah suatu kejadian luar biasa yang diberikan Allah khusus bagi para hamba-Nya yang bertakwa dan Shalih yang dalam istilah AL Quran diberikan nama Wali Allah. Keramat ini biasanya datangnya tidak pernah diidam-idamkan sebelumnya. Bahkan para wali sangat takut sekali jika terjadi keramat/kejadian luar biasa pada dirinya. Karena mereka takut jika hal itu akan menyebabkan takjub terhadap dirinya sebagai hamba yang diberikan kemuliaan oleh Allah SWT.

Nama SAYID ABDUL QADIR AL JAILANI tentunya sudah tidak asing lagi bagi seluruh umat Islam di Dunia. Beliau adalah seorang wali besar yang tersohor namanya. Beliau juga dikenal sebagai tokoh THAREKAT AL QADIRIYAH. Di samping dikenal sebagai seorang wali,beliau termasuk salah seorang Ulama yang kenamaan di masanya. Untuk mengetahui sampai Dimanakah keluasan ilmunya,dapat kita simak kisah berikut.

Diriwayatkan bahwasanya ketika nama beliau mulai tersohor di kota Baghdad diperkirakan ada seratus orang ulama besar yang ingin menguji keluasan ilmu beliau. Setiap orang dari mereka telah mempersiapkan berbagai macam persoalan yang akan ditanyakan. Kesemuanya bersepakat untuk berkumpul dalam satu majlis, beliau datang kepada mereka. Ditengah majlis itu sedikitpun beliau tidak menunjukkan keluasan ilmunya. Beliau hanya duduk terpekur sambil menundukkan kepala menantikan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh seratus ulama tersebut. Wajah beliau memancarkan cahaya kehebatan sehingga segala persoalan yang ada di dalam hati seratus ulama itu hilang lenyap. Seakan-akan tidak berbekas sedikitpun. Mereka jadi bingung tidak tahu apa yang harus ditanyakan.

Di saat itulah mereka sadar akan kelemahan mereka menghadapi Sayid Abdul Qadir Al Jailani. Mereka bersama-sama minta maaf atas kecongkakan diri mereka terhadap beliau. Setelah dimaafkan Sayid Abdul Qadir duduk diatas kursi. Beliau jawab segala pertanyaan yang ada pada diri masing-masing-masing-masing keseratus ulama. Syeikh Abdul Fatah Alharawi berkata: “selama empat puluh tahun aku menjadi pelayan beliau. Selama itu beliau selalu shalat Subuh dengan wudhunya shalat insya. Setiap kali batal beliau selalu mengganti wudhunya dengan yang baru kemudian shalat dua rakaat setiap kali selesai wudhu. Setelah selesai shalat insya beliau masuk ke tempat berkhalwatnya sampai datang waktu shalat Fajar. Jika beliau telah masuk kedalam tempat berkhalwatnya tidak seorangpun yang berani menemui beliau walaupun ia seorang khalifatullah.Pernah di suatu malam ketika beliau telah masuk kedalam tempat berkhalwatnya tiba-tiba datanglah khalifah hendak menemui beliau di malam hari itu. Namun permintaannya ditolak mentah-mentah. Terpaksa khalifah menunggunya sampai tiba saatnya shalat Fajar”.

Syeikh Alharawi berkata: “pada suatu malam ketika aku bermalam di tempat Sayid Abdul Qadir AL Jailani pada mulanya kulihat beliau shalat dua rakaat yang ringan. Kemudian dilanjutkan dengan berzikir kepada Allah sampai pada sepertiga malam yang pertama. Selama dalam zikirnya itu kulihat badan beliau terselubung olehNur (cahaya) sehingga tidak terlihat olehNur. Kemudian beliau mulai shalat dengan berdiri sambil memperpanjang bacaan AL Quraannya sampai sepertiga malam yang kedua. Dalam shalat itu biasanya beliau memperpanjang sujudnya.setelah itu beliau duduk berzikir sambil memusatkan pandangannya kemarahan Kiblat seolah-olah sedang mengamati terbitnya fajar. Di saat demikian itulah beliau habiskan waktunya untuk bermunajat dan berdoa kepada Allah. Hampir sekujur tubuhnya terselubung oleh Nur Rabbani hingga tidak dapat dilihat bentuk tubuhnya. Di saat itulah aku dengar ditempat beliau suara ucapan: “assalamu’alaikum,assalamu’alaikum, Assalamu’alaikum. Sedang beliau menjawabnya satu Persati setiap salam yang diberikan sampai beliau keluar dari tempat berkhalwatnya untuk shalat fajar.

Sayid Abdul Qadir AL Jailani pernah menceritakan pengalamannya: “Pernah aku bertemu dengan Hidir a.s sewaktu aku pertama kali masuk di Irak. Waktu itu beliau memberi isyarat padaku untuk tidak melanggar perintahnya sedikitpun. Beliau berkata,: “Duduklah ditempat ini sampai aku tiba”. Ditempat itu aku duduk selama tiga tahun. Setiap tahunnya beliau datang Menemuiku dan berkata: ” Teruskan tinggal disini sampai aku kembal”. Demikianlah seterusnya aku tinggal ditempat itu selama tiga tahun. Selama setahun pertama aku diatas puing-puing reruntuhan kota Madain dengan mengekang hawa nafsuku. Selama itu aku hanya makan rerumputan saja tanpa minum air barang seteguk pun.Kemudian pada tahun kedua aku tinggalkan makan rerumputan,aku hanya minum air saja selama setahun penuh. Ditahan ketiga aku tempuh dengan meninggalkan makan,minum dan tidur. Sampai pada suatu malam yang amat dingin pernah kucoba untuk tidur didalam bekas reruntuhan istana Kaisar Persia di kota itu. Di saat itu aku ihtilam(mimpi bersetubuh) sampai mengeluarkan mani. Aku bangun dan segera mandi ditepi sungai yang terdekat. Kemudian aku lanjutkan tidurku. Anehnya,aku ihtilam sekali lagi. Aku bangun dan mandi wajib di sungai yang terdekat. Waktu aku lanjutkan tidurku akupun ber-ihtilam sekali lagi. Demikianlah seterusnya pada malam itu aku ber-ihtilam sebanyak empat puluh kali. Dan setiap kali ihtilam aku ulangi mandi wajib. Kemudian aku bangun untuk Beribadat agar aku tidak tertidur”.

Pada suatu hari ketika Sayid Abdul Qadir AL Jailani sedang berada ditengah-tengah para pengikutnya,tiba-tiba ada seekor burung elang yang beterbangan diatas majlis beliau. Burung tersebut beterbangan sambil berkicau sampai mengganggu orang-orang yang hadir di majlis itu. Melihat hal itu kemudian Sayid Abdul Qadir berseru: ” WAHAI ANGIN PUTUSKANLAH KEPALA BURUNG IELANG ITU.” Dengan izin Allah kepala burung elang itu terjatuh di suatu sudut sedangkan badannya terpisah dari kepalanya jatuh di sudut lain. Beliau turun dari kursinya untuk menyatukan kembali bagian kepala dengan tubuh burung yang terlepas itu. Kemudian beliau berkata: ” BISMILLAHI  RAHMANI RAHIM HIDUPLAH WAHAI BURUNG”. Dengan izin Allah burung itu hidup kembali dan dapat terbang seperti sedia kala.

Sebenarnya kisah kekeramatan beliau masih banyak yang namun cukup sampai disini saja. Semoga bermanfaat bagi semua sahabat bibirmerah dan semua kaum muslimin untuk mengenal kisah keramat para Wali yang ada di sepanjang masa. Karena para wali dan keramat merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kaum muslimin sehari-hari.

MENARIK REZEKI HALAL


REZEKI selalu datang secara ghoib dan nyata. Ritual dilaksanakan pada tengah malam.

Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Badan dalam keadaan suci lahir batin,bagi Anda yang beragama muslim wajib untuk sholat Hajat 2 rokaat.
  2. Nyalakan sebatang lilin merah atau dengan membakar kemenyan Arab.
  3. Bacalah tawassul 
  4. Bacalah ” AL MUGNI MALIKUL MULKI,ZAL DJALAL WAL IKHROM” (dibaca sebanyak 1000 x)  pada saat membaca anggauta badan jangan bergerak,kecuali mata dan perut. Insyaallah dengan ritual ini,rezeki akan selalu terus mengalir kepada Anda dan sekeluarga,Amien…

AJI PENGASIHAN ASMARA KINGKIN 


Aji pengasihan ini,pada zaman dahulu hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Karena jenis ilmu pengasihan ini sangat ampuh,maka sangat dirahasiakan. Oleh karena itu usahakan jangan dibuat main main ilmu jenis ini.Kasihan,bila seseorang terkena ilmu ini bisa gila dan sulit diobati. 

Mantra nya:

Bismilahhirohmanirrohim

Ajiku pelet asmara kingkin

Guya guyu pari kena angguyu si….Marang aku

Teko Welas teko asih si….Marang aku 

Asih Saka kersaning Allah,lailaha illallah Muhammad Rasulullah.

Syaratnya :

Puasa Mutih 7 hari mulai hari kelahiran (Weton) 

Caranya,selama lelaku,tiap malam mantra nya dibaca 13x sambil membayangkan wajah orang yang dituju. Ilmu ini bisa digunakan oleh pria atau wanita.

Monggo,semoga bermanfaat.

5 MACAM PERMOHONAN RASUL AGAR SEJAHTERA DUNIA AKHIRAT


Rasulullah SAW sebagai sosok yang kita ikuti ajarannya dan kita teladani perilakunya, telah mengajarkan kepada kita bagaimana seorang hamba Allah menyusun sebuah Doa sebagai bentuk permohonan atas segala kebutuhan dunia akhiratnya,sesuai dengan hidup yang dikehendaki Allah SWT. Sehingga bila terkabul,menjadilah ia seorang yang tetap teguh dalam memeluk agamanya,sejahtera hidupnya di dunia,dan bahagia di akhiratnya. Disamping itu,dia mampu mengisi hidupnya di dunia dengan penuh kebaikan,sehingga setelah kematiannya,tidak terbebani dengan berbagai kesengsaraan akibat perbuatan jeleknya di dunia.

=Lima permohonan Rasul untuk keselamatan dunia akhirat=

“Ya Allah,perbaikilah (urusan) agamaku,yang merupakan pegangan segala urusan ke,perbaikilah urusan duniaku,yang didalamnya aku mencari penghidupanku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat aku kembali,serta jadikanlah hidup ini menambah segala kebaikan bagi diriku,dan jadikanlah akhiratku merupakan tempat peristirahatan bagiku dari segala kejahatan (kesengsaraan).” (H.R.Muslim dari Abu Hurairah RA)

Untuk lebih memantapkan hati kita,berikut ini penjelasannya:

1.    Memohon agar urusan agama kita baik dan benar

Islam adalah agama Allah yang sesuai dengan fitrah manusia,yang ajarannya mengatur peri hidup dan kehidupan manusia,bagaimana menjalani hidup yang benar sesuai petunjuk Sang Pencipta manusia, sejak dari alam arwah hingga masuk ke liang kubur. Bahkan Islam menunjukkan,Kemang arah masing-masing-masing-masing manusia di akhirat kelak.

Untuk itu,bagi kita kaum Muslimin tinggal melaksanakan ajaran Islam yang sempurna itu. Namun karena keterbatasan kemampuan kita,maka disini perlu memohon kepada Allah agar Dia selalu memberikan petunjuk Nya kepada kita sehingga segala urusan yang kita lakukan,baik itu menyangkut hubungan kita kepada Allah,atau hubungan kita dengan sesama manusia,atau hubungan kita dengan lingkungan,semuanya sesuai dengan petunjuk Agama kita,demi mendapatkan ridha Nya.

2.      Mohon kepada Allah agar urusan duniawi kita sukses

Seperti kita ketahui bahwa hidup di dunia membutuhkan harta. Kita bisa beribadah shalat dengan sempurna,misalnya perlu penutup aurat,bershadaqah butuh harta,mau haji butuh ongkos,berkeluarga pun butuh harta untuk menghidupi keluarga. Untuk itu Allah tidak melarang kita mencari harta,yakni dalam rangka menutup kebutuhan untuk kepentingan akhirat.

Sesuai dengan Firman-Nya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,dan janganlah kamu melupakan bahagianmu  dari (kenikmatan) duniawi….” (Q.S.Al Qashash 77)

Rasul SAW juga bersabda: “Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratku seolah-olah kamu akan mati esok hari.” (H.R.Ibnu Asakir)

Di samping usaha duniawi,jangan lupa memohon kepada Allah agar usaha kita sukses,karena dunia inilah tempat kita menumpang hidup.

3.      Memohon agar di akhirat kelak kita selamat

Suatu hal yang perlu disampaikan bahwa kehidupan di negeri akhirat justru merupakan kehidupan yang abadi tiada akhir,sedangkan kehidupan di dunia hanyalah merupakan persinggahan saja dan merupakan tempat mengais bekal untuk kepentingan akhirat. (Addunyaa Mazra’atul  akhirah= dunia itu sebagai ladangnya akhirat)

Banyak Firman Allah yang menyebutkan tentang hal itu,antara lain AL Quran surat Adh dhuha ayat 4: “Dan sesungguhnya hari kemudian (hari akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan/kehidupan dunia)”

AL Quran surat AL baqarah  201 juga menyebutkan yang kita kenal dengan doa sapu jagat,yang artinya: ” Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat,dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

4.        Memohon agar tambahnya umur kita,bisa untuk menambah amal Shalih.

Ini adalah bentuk syukur kita atas umur yang diberikan Allah.  Sesuai sabda Rasul SAW: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.”(H.R.Al Hakim)

5.       Memohon agar kematian kita merupakan peristirahatan.

Disini kita memohon  agar kematian kita bisa menjadi tempat peristirahatan kita,karena ketika di dunia tidak berlumur dosa melainkan dipenuhi amal Shalih, sehingga saat matinya tinggal bersenang-senang  memetik pahala kebaikannya.ini  amatlah penting karena banyak orang yang dengan kematiannya justru akan menghadapi siksaan yang mengerikan,sejak di alam kuburnya,hingga saat-saat berikutnya.

Untuk itu doa Nabi diatas pantaslah untuk menjadi amaliah kita sehari-hari,khususnya  kita baca setiap melaksanakan shalat lima waktu.

Semoga bermanfaat.

HAKIKAT GURU SEJATI


Bismillahirrahmanirrahiim.

Dalam khazanah kebatinan Jawa,ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati. Guru Sejati benar-benar bisa mewujudkan dalam bentuk “halus”,wujudnya mirip dengan diri kita sendiri. Barangkali sebagian dari kita ada yang tanpa sengaja pernah menyaksikan atau bahkan berdialog,atau pun sekedar melihat diri sendiri tampak menjelma menjadi dua,seperti melihat cermin. Tanpa maksud menggurui,sejatinya itulah Guru Sejati kita.atau bagi yang dapat Ngrogo Sukmo,maka akan melihat kembarannya yang mirip Sukma atau badan halusnya sendiri.

Wujud kembaran (berbeda dengan konsep Sedulun kembar) itulah entitas Guru Sejati. Karena Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan,maka segala Nasehatnya akan tepat dan benar adanya. Tidak akan menyesatkan. Oleh sebab itu bagi yang dapat bertemu Guru Sejati,saran dan Nasehatnya layak diikuti. Bagi yang belum bisa bertemu Guru Sejati,tidak harus pesimis, sebabGuru Sejati akan selalu mengirim pesan-pesan berupa sinyal dan getaran melalui hati nurani. Maka kemudian kita dapat mencermati suara hati nurani diri sendiri untuk memperoleh petunjuk penting bagi permasalahan yang kita hadapi.

Namun permasalahannya, jika kita kurang mengasah ketajaman batin, akan sulit untuk membedakan apakah yang kita rasakan merupakan kehendak hati nurani (kareping rahsa) ataukah kemauan hati  atau hawa nafsu ( rahsaning karep ). Artinya,Guru Sejati menggerakkan suara hati nurani yang diidentifikasi pula sebagai kareping rahsa atau kehendak rasa (petunjuk Tuhan)  sedangkan hawa nafsu tidak lain merupakan rahsaning karep atau rasanya keinginan.

Syarat utama kita bertemu dengan Guru Sejati adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa,mesu Budi, maladihening,mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu,dan menjaga kesucian jiwa dan raga. Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan penilih.

Selanjutnya adalah konsep Sedulur papat keblat,lima pancer atau keblat papat,lima pancer. Konsepsi ini di lain sisi sering diartikan juga sebagai kesadaran mikrokosmos. Dalam diri manusia, Sedulur papat sebagai perlambang  empat unsur badan manusia yang mengiringi seseorang sejak dilahirkan di muka bumi. Sebelum bayi lahir akan didahului oleh keluarnya air ketuban atau air kawah. Setelah bayi keluar dari rahim ibu,akan segera disusui oleh plasenta atau Ari-Ari. Sewaktu bayi lahir juga disertai keluarnya darah dan daging. Maka Sedulur papat terdiri dari unsur kawah sebagai kakak,Ari-Ari sebagai adik, dan darah daging sebagai diulur kembarnya.

Jika keempat unsur disatukan maka jadilah jasad, yang kemudian dihidupkan oleh roh sebagai unsur kelima yaitu pancer. Konsepsi tersebut kemudian dihubungkan dengan hakekat DOA;  dalam pandangan kejawen doa merupakan niat atau kebulatan tekad yang harus melibatkan semua unsur raga dan jiwa secara kompak. Maka untuk mengawali suatu pekerjaan dibutuhkan sikap amateg aji ( niat ingsun ) atau kemantapan niat dalam mengawali segala sesuatu kegiatan atau usaha. Itulah alasan mengapa dalam tradisi Jawa untuk mengawali suatu pekerjaan berat maupun ringan,diawali dengan mengucap ” karang kawah adi Ari-Ari,kadhangku kang lahir nunggal sedino lan kadhangku kang lahir nunggal selenginus,sedulurku papat keblat,kelima pancer..ewang ewangono aku…seperlu ono Gawe…

Guru Sejati yakni rahsa sejati; meretas kedalam Sukma sejati,atau Sukma suci,kira -kira sepadan dengan makna roh kudus (Ruhul kudus/Ruh AL quds) . Kita mendayagunakan Guru Sejati kita dengan cara mengarahkan kekuatan metafisik Sedulur papat (dalam lingkup mikrokosmos) untuk selalu waspada dan jangan sampai tunduk oleh hawa nafsu.

Bersamaan menyatukan kekuatan mikrokosmos  dengan kekuatan makrokosmos yakni papat keblat alam semesta yang berupa energi alam dari empat arah mata angin, lantas melebur ke dalam kekuatan pancer yang bersifat Tuhan Yang Maha Kuasa. Setiap orang bisa bertemu Guru Sejati nya,dengan syarat kita dapat menguasai hawa nafsu negatif; nafsu lauwama (nafsu serakah; makan,minum,kebutuhan ragawi), amarah (nafsu angkara murka), supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan menggapai nafsu positif dalam Sukma sejati (AL mutmainah) .

Sehingga Jasad dan nafs/hawa nafsu lah yang harus mengikuti kehendak Sukma sejati untuk menyamakan frekuensinya dengan gelombang yang Maha Suci. Sukma menjadi suci tatkala Sukma kita sesuai dengan karakter dan sifat  hakekat gelombang Dzat Yang Maha Suci, yang telah meretas kedalam sifat hakekat Guru Sejati. Yakni sifat-sifat Sang Khaliq yang minimal meliputi 20 sifat. Peleburan ini dalam terminologi Jawa  disebut  Manunggaling Kawula-Gusti.

Tradisi Jawa mengajarkan tatacara membangun Sukma sejati dengan cara  ‘Manunggaling Kawula-Gusti’ atau penyatuan/penyamaan sifat hakikat makhluk dengan Sang  Pencipta ( wahdatul wujud).  Sebagaimana makna warangka manjing curiga; manusia masuk kedalam diri Tuhan, ibarat  Arya Sena masuk kedalam tubuh  Dewaruci. Atau sebaliknya, Tuhan  menitis  kedalam diri manusia ;curigo manjing  warongko, laksana Dewa Wisnu menitis  kedalam diri Prabu Kreshna.

Sebagai upaya Manunggaling Kawula-Gusti, segenap upaya awal  dapat dilakukan seperti melalui ritual mesu Budi, maladihening, tabrak Brata, tapa Brata, puja Brata, bangun didalam tidur,sembahyang didalam bekerja, tujuannya  agar supaya mencapai tataran hakekat yakni dengan meninggalkan  nafsu lauwamah,amarah,supiyah, dan menggapai nafsu mutmainah. Kejawen mengajarkan bahwa sepanjang hidup manusia hendaknya laksana berada dalam “bulan suci Ramadhan” artinya,semangat dan kegigihan melakukan kebaikan, membelenggu setan (hawa nafsu) hendaknya dilakukan  sepanjang  hidupnya, jangan hanya sebulan dalam setahun. Selesai puasa lantas lepas kendali lagi.

Pencapaian hidup manusia pada tataran tarekat dan hakikat secara intensif  akan mendapat hadiah berupa kesucian ilmu maksiat. Suatu saat nanti, jika Tuhantelah menetapkan kehendakNya,manusia dapat “menyelam” ke dalam tataran tertinggi yakni makna  kodratulloh.

Keberhasilan mengolah Guru Sejati ,tatarannya akan dapat dicapai apabila kita  sudah benar benar “lepas” dari Basyor atau raga/tubuh. Yaitu jiwa yang telah merdeka dari penjajahan jasad. Bukan berarti kita harus meninggalkan segala kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi,itu keliru !!! Sebaliknya, kehidupan duniawi menjadi modal atau bekal utama meraih kemuliaan baik di dunia maupun kelak setelah ajal tiba. Maka seluruh kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi sudah tidak dicemari oleh hawa nafsu.

Kesadaran spiritual bahwa kemuliaan hidup kita apabila kita dapat bermanfaat untuk kebaikan bagi sesama tanpa membeda bedakan masalah SARA. Orang yang memiliki kesadaran demikian,hakekat kehendaknya merupakan kehendak Tuhan. Apa yang dikatakan,menjadi terwujud,setiap doa akan terkabul, ucapannya diumpamakan “idu geni” (ludah api) yang diucapkan pasti terwujud. Kalimatnya menjadi “Sabda Pandita Ratu”, selalu menjadi kenyataan…

Semoga bermanfaat.